Titian Mahligai Neng Geulis Pasundan
Lalu kini Gina tersesat dalam kelapang-legaan itu. Kini ia menyongsong sebuah rindu yang perlahan-lahan membalut rasa. Seluruh hidupnya kini hanya untuk Bayu dan malaikat kecil yang ada dalam rahimnya.
Apakah perbuatan dan keputusan merubah Urya menjadi Bayu adalah kesalahan? Jika itu sebuah kesalahan, Gina akan tetap memilih melakukan kesalahan itu asal bisa sebentar saja hidup bersama kekasih hatinya.
Bagaimana pula Bayu bisa menemukan keperihan-kepedihan di hatinya? Adalah Gina tidak pernah ingin membiarkan luka ada di hati Bayu, padahal sembilu telah tergoreskan. Karena Gina juga membiarkan luka demi luka menjadi warna dari setiap cinta murni untuk kekasih hatinya.
Mungkinkah luka bertemu luka akan menimbulkan riang-bahagia? Betapa janggalnya!
Apa pula itu kejanggalan ketakmasuk-akalan? Sebentuk cinta. Sekerat rindu. Itulah kejanggalan. Itulah ketakmasuk-akalan.
Ia sedang tenggelam dalam melintasi sembilan samudera keindahan. Tubuhnya yang penuh energi muda itu berkeringat, bergerak naik turun dengan ganas. Celine menggelinjang-gelinjang penuh gairah.
Suara des4h bercampur er4 ngan dan r1nt1han memenuhi kamar yang luas di dalam hotel berbintang. Derit dan derik ranjang ikut meningkahi, menambah semarak dan seronok suasana.
Dua buah bantal tampak berserakan di lantai, di atas beberapa helai pakaian yang tampaknya dibuka tergesa-gesa dan dilemparkan begitu saja oleh pemiliknya.
“Aa… lebih cepat lagi… Sayang…,” Celine terdengar mendes4h mer1nt1h, sambil melingkarkan kedua tangannya di leher pria itu, menarik kepala Urya lebih tenggelam lagi di lekuk-liku pangkal lehernya.....
Read more
❤❤❤
“Aa… lebih cepat lagi… Sayang…,” Celine terdengar mendes4h mer1nt1h, sambil melingkarkan kedua tangannya di leher pria itu, menarik kepala Urya lebih tenggelam lagi di lekuk-liku pangkal lehernya.....
Read more
❤❤❤